-
K-On|PSP Game
K-ON!, the hit comic strip turned TV animation phenomenon, is finally making its video game debut! HOUKAGO LIVE!! is a rhythm action game where players join the band and press buttons in time to familiar songs from the TV show
-
MotoGp|PSP Game
MotoGP is a fine example of this - a great little racing game on your little PlayStation. The licensed tracks, the licensed drivers, the real bikes and the sense of speed are all here. And though the control isn't quite as precise as what we've come to expect with the console versions
-
Fairy Tail|PSP Game
Fairy Tail Zeref Kakusei is video game of Fairy Tail released by Konami for Play Station Portable. With memory 700 MB only
-
Harvest Moon|PSP Game
You start the game as a boy who inherits his grandfather's mess of a farm and has to revive it within three years in order for the residents to accept you as one of their own. Or, if you play the girl version, you obtain the exact same farm after being found on the town's beach with no memory of your past. In either case, your job is to farm your way to prosperity by planting seasonal fruits and veggies, mining for upgrades in a local cave, and raising livestock for eggs and milk, find a spouse, and make a life for yourself. Along the way, you'll encounter elves, town festivals, a bit of fishing, and more.
Archive for March 2012
March 29, 2012
Waktu saya masih amat kecil, ayah sudah memiliki telepon di rumah kami. Inilah telepon masa awal, warnanya hitam, di tempelkan di dinding, dan kalau mau menghubungi operator, kita harus memutar sebuah putaran dan minta disambungkan dengan nomor telepon lain. Sang operator akan menghubungkan secara manual.
Dalam waktu singkat, saya menemukan bahwa, kalau putaran di putar, sebuah suara yang ramah, manis, akan berkata : "Operator". Dan si operator ini maha tahu.
Ia tahu semua nomor telepon orang lain!
Ia tahu nomor telepon restoran, rumah sakit, bahkan nomor telepon toko kue di ujung kota.
Pengalaman pertama dengan sang operator terjadi waktu tidak ada seorangpun dirumah, dan jempol kiri saya terjepit pintu. Saya berputar putar kesakitan dan memasukkan jempol ini kedalam mulut tatakala saya ingat .... Operator!!!
Segera saya putar bidai pemutar dan menanti suaranya.
" Disini operator..."
" Jempol saya kejepit pintu..." kata saya sambil menangis. Kini emosi bisa meluap, karena ada yang mendengarkan.
" Apakah ibumu ada di rumah ? " tanyanya.
" Tidak ada orang "
" Apakah jempolmu berdarah ?"
" Tidak , cuma warnanya merah, dan sakiiit sekali "
" Bisakah kamu membuka lemari es? " tanyanya.
" Bisa, naik di bangku. "
" Ambillah sepotong es dan tempelkan pada jempolmu..."
Sejak saat itu saya selalu menelpon operator kalau perlu sesuatu.
Waktu tidak bisa menjawab pertanyaan ilmu bumi, apa nama ibu kota sebuah Negara, tanya tentang matematik. Ia juga menjelaskan bahwa tupai yang saya tangkap untuk dijadikan binatang peliharaan , makannya kacang atau buah.
Suatu hari, burung peliharaan saya mati.
Saya telpon sang operator dan melaporkan berita duka cita ini.
Ia mendengarkan semua keluhan, kemudian mengutarakan kata kata hiburan yang biasa diutarakan orang dewasa untuk anak kecil yang sedang sedih. Tapi rasa belasungkawa saya terlalu besar. Saya tanya : " Kenapa burung yang pintar menyanyi dan menimbulkan sukacita sekarang tergeletak tidak bergerak di kandangnya ?"
Ia berkata pelan : " Karena ia sekarang menyanyi di dunia lain..." Kata - kata ini tidak tau bagaimana bisa menenangkan saya.
Lain kali saya telpon dia lagi.
" Disini operator "
" Bagaimana mengeja kata kukuruyuk?"
Kejadian ini berlangsung sampai saya berusia 9 tahun. Kami sekeluarga kemudian pindah kota lain. Saya sangat kehilangan " Disini operator "
Saya tumbuh jadi remaja, kemudian anak muda, dan kenangan masa kecil selalu saya nikmati. Betapa sabarnya wanita ini. Betapa penuh pengertian dan mau meladeni anak kecil.
Beberapa tahun kemudian, saat jadi mahasiswa, saya studi trip ke kota asal.
Segera sesudah saya tiba, saya menelpon kantor telepon, dan minta bagian "
operator "
" Disini operator "
Suara yang sama. Ramah tamah yang sama.
Saya tanya : " Bisa ngga eja kata kukuruyuk "
Hening sebentar. Kemudian ada pertanyaan : "Jempolmu yang kejepit pintu sudah sembuh kan ?"
Saya tertawa. " Itu Anda.... Wah waktu berlalu begitu cepat ya "
Saya terangkan juga betapa saya berterima kasih untuk semua pembicaraan waktu masih kecil. Saya selalu menikmatinya. Ia berkata serius : " Saya yang menikmati pembicaraan dengan mu. Saya selalu menunggu nunggu kau menelpon "
Saya ceritakan bahwa , ia menempati tempat khusus di hati saya. Saya bertanya apa lain kali boleh menelponnya lagi. " Tentu, nama saya Saly "
Tiga bulan kemudian saya balik ke kota asal. Telpon operator. Suara yang sangat beda dan asing. Saya minta bicara dengan operator yang namanya Saly.
Suara itu bertanya " Apa Anda temannya ?"
" Ya teman sangat lama "
" Maaf untuk kabarkan hal ini, Saly beberapa tahun terakhir bekerja paruh waktu karena sakit sakitan. Ia meninggal lima minggu yang lalu..."
Sebelum saya meletakkan telepon, tiba tiba suara itu bertanya : "Maaf, apakah Anda bernama Paul ?"
"Ya "
" Saly meninggalkan sebuah pesan buat Anda. Dia menulisnya di atas sepotong kertas, sebentar ya....."
Ia kemudian membacakan pesan Saly :
" Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN... Paul akan mengerti kata kata ini...."
Saya meletakkan gagang telepon. Saya tahu apa yang Saly maksudkan.
Jangan sekali sekali mengabaikan, bagaimana Anda menyentuh hidup orang lain.
Sumber
Dalam waktu singkat, saya menemukan bahwa, kalau putaran di putar, sebuah suara yang ramah, manis, akan berkata : "Operator". Dan si operator ini maha tahu.
Ia tahu semua nomor telepon orang lain!
Ia tahu nomor telepon restoran, rumah sakit, bahkan nomor telepon toko kue di ujung kota.
Pengalaman pertama dengan sang operator terjadi waktu tidak ada seorangpun dirumah, dan jempol kiri saya terjepit pintu. Saya berputar putar kesakitan dan memasukkan jempol ini kedalam mulut tatakala saya ingat .... Operator!!!
Segera saya putar bidai pemutar dan menanti suaranya.
" Disini operator..."
" Jempol saya kejepit pintu..." kata saya sambil menangis. Kini emosi bisa meluap, karena ada yang mendengarkan.
" Apakah ibumu ada di rumah ? " tanyanya.
" Tidak ada orang "
" Apakah jempolmu berdarah ?"
" Tidak , cuma warnanya merah, dan sakiiit sekali "
" Bisakah kamu membuka lemari es? " tanyanya.
" Bisa, naik di bangku. "
" Ambillah sepotong es dan tempelkan pada jempolmu..."
Sejak saat itu saya selalu menelpon operator kalau perlu sesuatu.
Waktu tidak bisa menjawab pertanyaan ilmu bumi, apa nama ibu kota sebuah Negara, tanya tentang matematik. Ia juga menjelaskan bahwa tupai yang saya tangkap untuk dijadikan binatang peliharaan , makannya kacang atau buah.
Suatu hari, burung peliharaan saya mati.
Saya telpon sang operator dan melaporkan berita duka cita ini.
Ia mendengarkan semua keluhan, kemudian mengutarakan kata kata hiburan yang biasa diutarakan orang dewasa untuk anak kecil yang sedang sedih. Tapi rasa belasungkawa saya terlalu besar. Saya tanya : " Kenapa burung yang pintar menyanyi dan menimbulkan sukacita sekarang tergeletak tidak bergerak di kandangnya ?"
Ia berkata pelan : " Karena ia sekarang menyanyi di dunia lain..." Kata - kata ini tidak tau bagaimana bisa menenangkan saya.
Lain kali saya telpon dia lagi.
" Disini operator "
" Bagaimana mengeja kata kukuruyuk?"
Kejadian ini berlangsung sampai saya berusia 9 tahun. Kami sekeluarga kemudian pindah kota lain. Saya sangat kehilangan " Disini operator "
Saya tumbuh jadi remaja, kemudian anak muda, dan kenangan masa kecil selalu saya nikmati. Betapa sabarnya wanita ini. Betapa penuh pengertian dan mau meladeni anak kecil.
Beberapa tahun kemudian, saat jadi mahasiswa, saya studi trip ke kota asal.
Segera sesudah saya tiba, saya menelpon kantor telepon, dan minta bagian "
operator "
" Disini operator "
Suara yang sama. Ramah tamah yang sama.
Saya tanya : " Bisa ngga eja kata kukuruyuk "
Hening sebentar. Kemudian ada pertanyaan : "Jempolmu yang kejepit pintu sudah sembuh kan ?"
Saya tertawa. " Itu Anda.... Wah waktu berlalu begitu cepat ya "
Saya terangkan juga betapa saya berterima kasih untuk semua pembicaraan waktu masih kecil. Saya selalu menikmatinya. Ia berkata serius : " Saya yang menikmati pembicaraan dengan mu. Saya selalu menunggu nunggu kau menelpon "
Saya ceritakan bahwa , ia menempati tempat khusus di hati saya. Saya bertanya apa lain kali boleh menelponnya lagi. " Tentu, nama saya Saly "
Tiga bulan kemudian saya balik ke kota asal. Telpon operator. Suara yang sangat beda dan asing. Saya minta bicara dengan operator yang namanya Saly.
Suara itu bertanya " Apa Anda temannya ?"
" Ya teman sangat lama "
" Maaf untuk kabarkan hal ini, Saly beberapa tahun terakhir bekerja paruh waktu karena sakit sakitan. Ia meninggal lima minggu yang lalu..."
Sebelum saya meletakkan telepon, tiba tiba suara itu bertanya : "Maaf, apakah Anda bernama Paul ?"
"Ya "
" Saly meninggalkan sebuah pesan buat Anda. Dia menulisnya di atas sepotong kertas, sebentar ya....."
Ia kemudian membacakan pesan Saly :
" Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN... Paul akan mengerti kata kata ini...."
Saya meletakkan gagang telepon. Saya tahu apa yang Saly maksudkan.
Jangan sekali sekali mengabaikan, bagaimana Anda menyentuh hidup orang lain.
Sumber
March 17, 2012
(-^⌣^-) (◦'⌣'◦ )
(づ⌣ど)
(/‾▿‾)/ ┌(_o_)┐\(‾▿‾\)
(҂^⌣^)︻╦̵̵̿╤─── /(˚☐˚!!!)/
( `O´ )_,/*(>_<'!l)
(o・_・)ノ(.⌣ ⌣.)
(`ˇ▽ˇ)-<´⌣`“)
♡ ټ
(⊙▂⊙) (∪ ◡ ∪) o(≧o≦)o (•̪●) (─‿‿─) (⊙_◎) d(-_-)b d|-_-|b
‹(•¿•)› (╯︵╰,) (︶︹︺) (∩︵∩) (~o ̄▽ ̄) (︶︿︶) (︶ω︶) (◑﹏◐)
(∩▂∩) (¬▂¬) (︶︿︶) (∩▂∩) (¬▂¬) (✿ ♥‿♥) (。♥‿♥。) ٩(͡๏̯͡๏)۶
٩(-̮̮̃•̃)۶ ٩(̾●̮̮̃̾•̃̾)۶ ٩(-̮̮̃-̃)۶ ٩(×̯×)۶ ~(‾⌣‾~) (~‾⌣‾)~ ~(˘▾˘~) ~(˘▾˘)~ (~˘▾˘)~
o(‾^‾)o (∩_∩) ː̗(^▽^)ː̖ (*^▽^*)
(⌣́_⌣̀) (-̩̩̩-͡ ̗--̩̩̩͡ ) (T^T) (T▽T) ( ") (* ̄m ̄) (#^o^#)
(O_o)*!! (゜◇゜) ╭(^▽^)╯ ( ̄ー ̄)
\(≧o≦)/ \(^o^)/
\(≧∇≦)/ (>_<)" (✗_✘)" (ーー; ) \(´ー`)┌ ( ̄□ ̄;) ┌П┐(►˛◄'!)
(@_@) (* O *) (~_~) ƪ(‾ε‾“)ʃ (¬_¬") ( >͡ .̮ Ơ̴͡ )* (^o^)V ( ゜O ゜) ( ♥͡▽♥͡ ) (♥͡з♥͡) (♉ . ♉)
(づ⌣ど)
(/‾▿‾)/ ┌(_o_)┐\(‾▿‾\)
(҂^⌣^)︻╦̵̵̿╤─── /(˚☐˚!!!)/
( `O´ )_,/*(>_<'!l)
(o・_・)ノ(.⌣ ⌣.)
(`ˇ▽ˇ)-<´⌣`“)
♡ ټ
(˛•̃•̃)/\(•̃•̃¸) ┒('o'┒) (┎','┒)┒(⌣˛⌣)┎ (⌒˛⌒ʃƪ⌒˛⌒) (º̩̩́Дº̩̩̀) ¬͡_¬͡
@(-____-)=====@)╯_╰'') (˘̩̩̩^˘̩̩̩ƪ) O̷̴̷̴̐ﻬO̷̴̷̴̐ (>̯͡⌣<̯͡)-c<-’_'-) O( `-´)-O)`-` )ː̖́ (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)"
(•̴͡˛ ̴̯̮•̴͡') ("▔□▔)  ̄▽ ̄ ˘•˘ ¬_¬ ~(ˇ▼ˇ~) (~ˇ▼ˇ)~ (•♥ω♥•)
(˘̩̩̩╭╮˘̩̩̩)
(˘̩̩̩_˘̩̩̩) ┌П┐(►_◄)┌П┐ (˘ʃƪ˘) v(^o^)v
ƪ(˘⌣˘)ʃ (ʃƪO̷̴̷̴̐ﻬO̷̴̷̴̐) (⌣́_⌣̀) ~(˘▽˘~)(~˘▽˘)~ (‾⌣‾)♉ (´▽`)
ƪ(˚-˚)ʃ (/‾▿‾)/ ┌(_o_)┐\(‾▿‾\) (•͡˘˛˘ •͡)┌П┐ (•͡_˘•͡ )┌∏┐
(-̩̩̩-͡ ̗--̩̩̩͡ ) ٩(̾●̮̮̃̾•̃̾)۶ (>̯͡⌣<̯͡) Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡ (´▽`)-c<ˇεˇ) O( `-´)-O)'˘З˘)ː̖́
(•͡▿˘•͡ )┌∏┐
(ˆڡˆ)
ټ
آمِّينَ
Щ(ºДºщ)
ƪ(˘⌣˘)ʃ
ƪ(◦'⌣'◦ )ʃ

ƪ (^o^)ʃ
ƪ(Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡)ʃ ƪ( •̃͡-̮•̃͡)ʃ ƪ{^⌣^}ʃ ƪ("╰ _ ╯ )ʃ ƪ(..•͡˘_˘ •͡..)ʃ ƪ("▔□▔)ʃ
ƪ(..)ʃ ƪ♌•͡˘.˘ •͡♌ʃ ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ ((y) •̃͡ з •̃͡)(y) ƪ(•͡˘ε˘ •͡ )ʃ ƪ(•. --͡)ʃ
ƪ(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)ʃ
ƪ(✖╭╮✖)ʃ
ƪ(°ロ°")ʃ (!`☐´)づ)˚з°) ƪ(♥•*⌣*•♥)ʃ
ƪ(^⌣^)ʃ
ƪ(^ヮ^)ʃ
ƪ("˘ _˘ ")ʃ
ƪ(‾o‾")ʃ
ƪ(@⌣@)ʃ
ƪ(‾o‾")ʃ
(●*∩_∩*●)
(*^ -^*)
(ˇ_ˇ'!l)
(っ^⌣^)っ ~(˘.˘~). (~˘.˘)~ ˘⌣˘ (˘⌣˘)ε˘`)
(ړײ) (≧ω≦) ( ˘͡ -˘͡) (˘ڡ˘) (-’_'-) (¬_¬) (✖╭╮✖) (≧◡≦) (◑‿◐)
✖‿✖ (╥_╥) (╯_╰) (╯3╰) (╯▽╰) 凸(¬‿¬)凸 ┌∩┐(◣_◢)┌∩┐
@(-____-)=====@)╯_╰'') (˘̩̩̩^˘̩̩̩ƪ) O̷̴̷̴̐ﻬO̷̴̷̴̐ (>̯͡⌣<̯͡)-c<-’_'-) O( `-´)-O)`-` )ː̖́ (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)"
(•̴͡˛ ̴̯̮•̴͡') ("▔□▔)  ̄▽ ̄ ˘•˘ ¬_¬ ~(ˇ▼ˇ~) (~ˇ▼ˇ)~ (•♥ω♥•)
(˘̩̩̩╭╮˘̩̩̩)
(˘̩̩̩_˘̩̩̩) ┌П┐(►_◄)┌П┐ (˘ʃƪ˘) v(^o^)v
ƪ(˘⌣˘)ʃ (ʃƪO̷̴̷̴̐ﻬO̷̴̷̴̐) (⌣́_⌣̀) ~(˘▽˘~)(~˘▽˘)~ (‾⌣‾)♉ (´▽`)
ƪ(˚-˚)ʃ (/‾▿‾)/ ┌(_o_)┐\(‾▿‾\) (•͡˘˛˘ •͡)┌П┐ (•͡_˘•͡ )┌∏┐
(-̩̩̩-͡ ̗--̩̩̩͡ ) ٩(̾●̮̮̃̾•̃̾)۶ (>̯͡⌣<̯͡) Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡ (´▽`)-c<ˇεˇ) O( `-´)-O)'˘З˘)ː̖́
(•͡▿˘•͡ )┌∏┐
(ˆڡˆ)
ټ
آمِّينَ
Щ(ºДºщ)
ƪ(˘⌣˘)ʃ
ƪ(◦'⌣'◦ )ʃ

ƪ (^o^)ʃ
ƪ(Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡)ʃ ƪ( •̃͡-̮•̃͡)ʃ ƪ{^⌣^}ʃ ƪ("╰ _ ╯ )ʃ ƪ(..•͡˘_˘ •͡..)ʃ ƪ("▔□▔)ʃ
ƪ(..)ʃ ƪ♌•͡˘.˘ •͡♌ʃ ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ ((y) •̃͡ з •̃͡)(y) ƪ(•͡˘ε˘ •͡ )ʃ ƪ(•. --͡)ʃ
ƪ(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)ʃ
ƪ(✖╭╮✖)ʃ
ƪ(°ロ°")ʃ (!`☐´)づ)˚з°) ƪ(♥•*⌣*•♥)ʃ
ƪ(^⌣^)ʃ
ƪ(^ヮ^)ʃ
ƪ("˘ _˘ ")ʃ
ƪ(‾o‾")ʃ
ƪ(@⌣@)ʃ
ƪ(‾o‾")ʃ
(●*∩_∩*●)
(*^ -^*)
(ˇ_ˇ'!l)
(っ^⌣^)っ ~(˘.˘~). (~˘.˘)~ ˘⌣˘ (˘⌣˘)ε˘`)
(ړײ) (≧ω≦) ( ˘͡ -˘͡) (˘ڡ˘) (-’_'-) (¬_¬) (✖╭╮✖) (≧◡≦) (◑‿◐)
✖‿✖ (╥_╥) (╯_╰) (╯3╰) (╯▽╰) 凸(¬‿¬)凸 ┌∩┐(◣_◢)┌∩┐
(⊙▂⊙) (∪ ◡ ∪) o(≧o≦)o (•̪●) (─‿‿─) (⊙_◎) d(-_-)b d|-_-|b
‹(•¿•)› (╯︵╰,) (︶︹︺) (∩︵∩) (~o ̄▽ ̄) (︶︿︶) (︶ω︶) (◑﹏◐)
(∩▂∩) (¬▂¬) (︶︿︶) (∩▂∩) (¬▂¬) (✿ ♥‿♥) (。♥‿♥。) ٩(͡๏̯͡๏)۶
٩(-̮̮̃•̃)۶ ٩(̾●̮̮̃̾•̃̾)۶ ٩(-̮̮̃-̃)۶ ٩(×̯×)۶ ~(‾⌣‾~) (~‾⌣‾)~ ~(˘▾˘~) ~(˘▾˘)~ (~˘▾˘)~
o(‾^‾)o (∩_∩) ː̗(^▽^)ː̖ (*^▽^*)
(⌣́_⌣̀) (-̩̩̩-͡ ̗--̩̩̩͡ ) (T^T) (T▽T) ( ") (* ̄m ̄) (#^o^#)
(O_o)*!! (゜◇゜) ╭(^▽^)╯ ( ̄ー ̄)
\(≧o≦)/ \(^o^)/
\(≧∇≦)/ (>_<)" (✗_✘)" (ーー; ) \(´ー`)┌ ( ̄□ ̄;) ┌П┐(►˛◄'!)
(@_@) (* O *) (~_~) ƪ(‾ε‾“)ʃ (¬_¬") ( >͡ .̮ Ơ̴͡ )* (^o^)V ( ゜O ゜) ( ♥͡▽♥͡ ) (♥͡з♥͡) (♉ . ♉)
maaf yah kalau berantakan soalnya gua lagi wkwk
tenang aja postingan yang ini bakal diupdate sering-sering.